10 Perumpamaan Yesus Beserta Artinya

May 18, 2023
Info Terkini

Perumpamaan Yesus merupakan sejumlah cerita pengajaran yang diberikan oleh Yesus Kristus selama pelayanannya di Bumi. Perumpamaan-perumpamaan ini mengandung makna spiritual yang dalam dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Di dalam kitab suci Alkitab, terdapat 10 perumpamaan khusus yang diajarkan oleh Yesus. Mari kita jelajahi setiap perumpamaan ini beserta artinya:

1. Perumpamaan Benih yang Tertabrak

Perumpamaan ini bercerita tentang seorang petani yang menaburkan benih di ladang. Beberapa benih jatuh di jalan, di atas bebatuan, di antara semak duri, dan di tanah subur. Benih yang jatuh pada tanah subur tumbuh dan berbuah melimpah, sementara yang jatuh pada tempat lain tidak berkembang. Perumpamaan ini mengajarkan tentang keadaan hati manusia dan bagaimana menerima firman Tuhan.

2. Perumpamaan Orang Bijak dan Orang Bodoh

Perumpamaan ini membandingkan dua orang yang membangun rumah, satu di atas batu dan satu di atas pasir. Ketika badai datang, rumah yang dibangun di atas batu tetap kokoh, sementara rumah di atas pasir roboh. Perumpamaan ini mengajarkan pentingnya mendengarkan dan melaksanakan ajaran Tuhan dalam hidup kita.

3. Perumpamaan Anak yang Hilang dan Ditemukan

Perumpamaan ini menceritakan tentang seorang ayah yang memiliki dua anak. Salah satunya meminta bagian harta dan pergi merantau. Setelah kehidupannya hancur, ia pulang ke rumah ayahnya dan diterima dengan sukacita. Perumpamaan ini menggambarkan kasih dan pengampunan Allah kepada orang berdosa yang bertobat.

4. Perumpamaan Kaisar dan Utangnya

Perumpamaan ini mengisahkan seorang raja yang mengampuni utang besar seorang hamba, namun hamba tersebut tidak mau mengampuni utang kecil saudaranya. Kaisar kemudian menuntut hamba tersebut dan memberikannya kepada penyiksaan. Perumpamaan ini mengajarkan tentang pentingnya mengampuni orang lain sebagaimana Tuhan mengampuni kita.

5. Perumpamaan Talenta

Perumpamaan ini menceritakan tentang seorang tuan yang memberikan talenta kepada tiga orang hamba sebelum pergi berpergian. Dua di antaranya menggandakan talenta mereka, sedangkan satu mengubur talenta tersebut. Tuan memuji hamba yang bekerja keras dan memarahi hamba yang malas. Perumpamaan ini mengajarkan tentang pengelolaan bakat dan tanggung jawab kita terhadap Tuhan.

6. Perumpamaan Pekerjaan Ladang Anggur

Perumpamaan ini bercerita tentang seorang tuan anggur yang menyewa pekerja di berbagai waktu hari. Walaupun mereka datang pada waktu yang berbeda, mereka mendapatkan upah yang sama. Perumpamaan ini mengajar tentang keadilan Tuhan dan pentingnya melayani-Nya tanpa memperhitungkan imbalan duniawi.

7. Perumpamaan Raja yang Mengadakan Pesta Perkawinan

Perumpamaan ini tentang seorang raja yang mengadakan pesta pernikahan putranya dan mengundang banyak orang. Namun, banyak yang menolak undangan tersebut. Akhirnya, raja memutuskan untuk mengundang siapa pun yang ditemui ke jalan-jalan dan pesta itu penuh dengan tamu yang bersukacita. Perumpamaan ini menggambarkan Kerajaan Surgawi dan siapa yang layak untuk masuk.

8. Perumpamaan Raja dan Hamba yang Tidak Mengampuni

Perumpamaan ini menceritakan tentang seorang raja yang memutuskan untuk membayar hutang hamba yang besar. Namun, hamba tersebut tidak mau mengampuni temannya yang berhutang padanya. Ketika raja mengetahui hal ini, ia memindahkan hamba itu ke penjara sampai utangnya lunas. Perumpamaan ini mengajarkan tentang pentingnya belas kasihan dan pengampunan kepada sesama.

9. Perumpamaan Kemurahan Hati

Perumpamaan ini mengisahkan seorang tuan tanah yang memberikan gaji yang sama kepada pekerja yang datang pada berbagai jam kerja. Para pekerja yang awalnya merasa tidak adil akhirnya menerima kenyataan ini bahwa tuan memberikan gaji yang telah dijanjikan. Perumpamaan ini mengajarkan tentang kemurahan hati Tuhan yang melampaui pemikiran manusia.

10. Perumpamaan Oikonomos yang Tidak Jujur

Perumpamaan ini tentang seorang tuan tanah yang menggantungkan pekerjaan manajerialnya pada oikonomos. Ketika oikonomos tersebut menyalahgunakan kepercayaan tuannya, ia mendapat hukuman. Perumpamaan ini mengajarkan tentang kejujuran dan tanggung jawab dalam mengelola amanah Tuhan.